MAKALAH
METODELOGI SAINS ISLAM
METODELOGI SAINS ISLAM
“ISLAM DAN EKONOMI PEMBANGUNAN”
Di susun oleh :
Riana Elsinta Maulani (170202052)
Uswatun Hasanah (170202041)
abdurrazak (170202042)
JURUSAN AKHAWAL SYAKHSIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017/2018
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak terbitnya buku “An Inquiry into The Nature ofthe
Wealth of Nations”nya Adam Smith, resmilah ilmu ekonomi terlepas dariinduknya
(filsafat) dan lahir sebagai salah satu cabang ilmu baru. Oleh karenaitu,
sejarah mencatat tahun penerbitan buku The Wealth of the Nation itusebagai
tahun kelahiran ilmu ekonomi yaitu tahun 1776 Masehi. Sementara itu ilmuwan dan
ekonom dalam peradabanIslam seperti Ibnu Taimiyah (1262-1328) dan Ibnu Khaldun
(1332-1406) jauh haritelah menulis dalam karyanya masing-masing terkait
masalah-masalah ekonomiseperti: masalah buruh, masalah nilai, keuangan negara,
pajak, hubunganpertumbuhan populasi dengan pertumbuhan ekonomi, hingga hukum
permintaan danpenawaran (Aedy, 2011).
Bahkan
ekonomi pembangunanpun telah lahir jauhsebelum itu, karena sejak instrumen
zakat, infak dan sedekah menjadi kewajibandan anjuran bagi umat Islam sebagai
solusi kemiskinan (tahun ke-2 Hijrah), makaekonomi Islam sejatinya telah
memahami problem utama ekonomi pembangunan.
Ekonomi
pembangunan sesungguhnya hadir ditujukankhusus untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi oleh negara-negara miskin(baca: negara berkembang) yang merdeka
pasca perang dunia kedua. Namunfaktanya, penduduk miskin di negara berkembang
tetap saja semakin banyak.Masalah utama ekonomi pembangunan seperti:
kemiskinan, pengangguran,kesenjangan ekonomi dan sosial antarindividu masih
belum bisa teratasi. Salahsatu alasannya adalah karena tidak diperhatikannya
variabel lain seperti sosialhukum, politik, budaya dan variabel pembangunan
lainnya.
Di sisi
lain, ekonomi Islam memiliki misi yang jauhlebih luas dan komprehensif, dimana
ekonomi pembangunan bukan sekadar membangunekonomi rakyat melainkan yang lebih
penting adalah membangun sikap mental(mental attitudes) yang berarti pula
membangun manusia secara utuh. Bukan saja sisijasmani, namun juga kebutuhan
spiritual-transendental.
Pertumbuhan ekonomi dalam terma ekonomi modern adalah perkembangan dalam perekonomian
yangmenyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat meningkat,
yangselanjutnya diiringi dengan peningkatan kemakmuran masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Islam dan Pembangunan Ekonomi
Pengertian
pembangunan ekonomi dalam Islam, berdasarkan pemahaman terhadap syari’ah,
bersumber dari al-qur’ân dan al-hadîs, dengan penekanan bahwa
keberhasilan pembangunan harus disertai pengetahuan tentang konsep-konsep
pembangunan klasik dan modern, serta pengalaman negara-negara yang telah
berhasil dalam melakukan usaha pembangunan.
Pembangunan
dalam pemikiran Islam bermula dari kata ‘imârah (عِمَارَةٌ) atau ta’mîr (تَعْمِيْرٌ), sebagaimana isyarat dalam Q.S. Hud:
61.‘…Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan meminta kamu
untuk memakmurkannya…’ dihubungkan dengan penciptaan manusia sebagai
khalifah di bumi, Q.S. al-Baqarah: 30. ‘Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: Sesungguhnya Aku menjadikan khalifah di muka bumi...’
yakni manusia yang ditugaskan untuk melakukan pembangunan, sehingga tercipta
kemakmuran.
Kalimat ista’mara
(اسْتَعْمَرَ)
yang berasal dari kata ‘amara’ (عَمَرَ) bermakna:
permintaan atau perintah daru Allah yang bersifat mutlak agar bangsa manusia
menciptakan kemakmuran di muka bumi melalui usaha pembangunan.
Sebagaimana dijelaskan Al-Qurţubî dalam kitab tafsirnya, bahwa ayat
tersebut mengandung arti ‘perintah’ bersifat mutlak dan hukumnya adalah wajib
‘agar manusia memakmurkan kehidupan dengan melakukan pembangunan. Pembangunan (development) adalah proses
perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi,
infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya
(Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan
yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Menurut
Nurcholis Madjid ( pembangunan merupakan pemenuhan fungsi kekhalifahan manusia
di muka bumi yang akan dipertanggungjawabkannya nanti di hadapan Allah.
Penjabaran pemenuhan fungsi kekhalifahan ini sangat penting artinya, agar
manusia mengerti benar caranya berperan. Penjabaran ini memerlukan
reinterpretasi terhadap berbagai konsep pembangunan. Dawam Rahardjo (1983)
pembangunan merupakan pemenuhan fungsi kekhalifahan, dengan merealisasikan sibghah
Allah dalam mewujudkan ummatan wasathan.
Sedangkan istilah pembangunan
ekonomi (economic development) biasanya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi
mengartikan istilah ini sebagai berikut, ”economic development is growth
plus change” (Pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh
perubahan-perubahan dalam
struktur dan corak kegiatan ekonomi).
Dengan kata lain, dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ekonom
bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil,
tetapi juga kepada modernisasi kegiatan
ekonomi, misalnya kepada usaha perombakan sektor pertanian yang tradisional,
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan.
Dalam kajian ekonomi, kedua istilah di atas terkadang digunakan dalam
konteks yang hampir sama. Banyak orang mencampuradukkan penggunaan kedua istilah tersebut. Pencampur
adukan istilah ini walaupun tidak dapat dibenarkan, pada dasarnya tidak terlalu
mempengaruhi kajian ekonomi, karena inti
pembahasan pada akhirnya akan berhubungan erat dengan perkembangan
perekonomian suatu negara.
Dalam berbagai literatur tentang ekonomi Islam, kedua istilah ini juga
ditemukan. Ekonomi Islam pada dasarnya memandang bahwa pertumbuhan ekonomi
adalah bagian dari pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi didefenisikan
dengan a suistained growth of a right
kind of output which can contribute to human welfare. (Pertumbuhan terus-menerus dari faktor produksi secara benar yang mampu
memberikan konstribusi bagi
kesejahteraan manusia).
Berdasarkan pengertian ini, maka pertumbuhan ekonomi menurut Islam
merupakan hal yang sarat nilai. Suatu peningkatan yang dialami oleh faktor
produksi tidak dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi jika produksi tersebut
misalnya memasukkan barang-barang yang terbukti memberikan efek buruk dan membahayakan manusia.
Sedangkan istilah pembangunan ekonomi yang dimaksudkan dalam Islam adalah the
process of allaviating poverty and provision of ease, comfort and decency in
life (Proses untuk mengurangi kemiskinan serta menciptakan ketentraman,
kenyamanan dan tata susila dalam kehidupan)
Dalam pengertian ini, maka pembangunan ekonomi menurut Islam bersifat multi
dimensi yang mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif. Tujuannya bukan semata-mata kesejahteraan material di dunia, tetapi juga
kesejahteraan akhirat. Keduanya menurut Islam menyatu
secara integral.
B. Pembangunan Sosial Ekonomi dalamIslam
a.
Pengertian Pembangunan Sosial
Ekonomi
Menurut bahasa latinsocius yang berarti kawan atau berbicara, dalam bahasa Yunani logos yang berarti kata atau
berbicara.Sedangkan dalam Inggris berarti social
atau ilmu pengetahuan sosial, adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya.Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan
kepentinganumum.
Sosial mengandung arti segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat, sementara itu ekonomi memiliki artian sebagai ilmu yang
berhubungan dengan asas produksi, distribusi, pemakaian barang serta kekayaan.Sekilas
Sosial dan Ekonomi seperti dua hal dan cabang ilmu yang berbeda, namun di
antara keduanya sebenarnya terdapat kaitan yang erat. Salah satu kaitan yang
erat tersebut adalah, Jika keperluan ekonomi tidak terpenuhi maka akan terdapat
dampak sosial yang terjadi di masyarakat kita. Jadi bisa dijadikan kesimpulan
adalah bahwa sosial ekonomi mengandung pengertian sebagai segala sesuatu hal
yang berhubungan dengan tindakan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
seperti sandang, pangan dan papan. Sosial ekonomi merupakan posisi seseorang
dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,
pendidikan serta pendapatan, dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering
menjadi objek pembahasan yang berbeda, dalam konsep sosiologi manusia sering
disebut dengan mahluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa
adanya bantuan dari orang lain, sehingga arti sosial sering diartikan sebagai
hal yang berkenaan dengan masyarakat.
Menurut
Midgley pembangunan sosial adalah suatu proses perubahan sosial yang terencana
yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan penduduk secara menyeluruh, dengan
menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi yang dinamis. Di mana dapat
dilihat bahwa pembangunan sosial tidak akan
terjadi tanpa adanya pembangunan ekonomi, begitu pula sebaliknya
pembangunan ekonomi tidaklah berarti tanpa diiringi dengan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat secaramenyeluruh.
Moeljarto berpendapat, bahwa sekurang-kurangnya
pembangunan sosial itu memiliki tiga kategori makna, yaitu :
a.
Pembangunan sosial sebagai pengadaan
pelayananmasyarakat
b.
Pembangunan masyarakat sebaai upaya terencana untuk
mencapai tujuan sosial yang kompleks danbervariasi
c.
Pembangunan sosial sebagai upaya yang terencana untuk meningkatkan
kemampuan manuasia untukberbuat.
Menurut Paiva (dalam Munandar), pembangunan sosial
adalah “development of the capacity of
people to work continuosly for their own and societyis welfare”.Definisi
ini mewakili pemikiran pemberdayaan individu yang akhirnya secara luas dikenal
dengan people centered development.
Pembangunan sosial sebagai paradigma alternatif, menempatkan masyarakat sebagai
pusat dari proses pembangunan dan ekonomi sebagai cara untuk melayani kebutuhan
manusia. Setiap orang, pemerintah, atau lembaga apapun harus menghormati arti
kehidupan manusia secara global yang bertanggung jawab terhadap generasi
berikutnya dan melindungi kelangsungan lingkungan hidup.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan sosial adalah
sebagai proses perubahan sosial yang terencana didesain untuk mengangkat
kesejahteraan penduduk menyeluruh dengan menggabungkannya dengan proses
pembangunan ekonomi yang dinamis.
Pembangunan sosial pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.Kesejahteraan yang dicapai untuk membangun
harkat martabat manusia dengan berlandaskan pada kemampuan dan mengembangkan
potensi yang dimiliki secara optimal. Manusia yang bermartabat tidak akan puas
dengan kehidupan pada belaskasihan orang lain, Midgley, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial, 2005,
hal dak ingin tergantung pada oranglain.
Pembangunan sosial bertujuan meningkatkan kapasitas
perseorangan dan institusi mereka, memobilisasi dan mengelola sumber daya guna
menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan dan merata dalam kualitas hidup
sesuai dengan aspirasi mereka sendiri demi mencapai hasil yang lebih baik dan
mencapai keadilansosial.
Menurut Salima Omar tujuan perkembangan sosial adalah
menciptakan masyarakat humanis yang mengabdikan diri untuk mencapai perdamaian
di dunia dan kemajuan seluruh manusia.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan
sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan mengelolah
sumber daya yang ada untuk mencapai perdamaian dan kemajuan manusi
C.
Pembangunan Ekonomi menurut EkonomKonvensional
Adapun pengertian pembangunan menurut kamus besar
bahasa Indonesia yaitu, tumbuh, bertambah dan berkembang;38
perkembangan, pertambahan;39 bertambah dan menjadi banyak;40
perihal pembangunan, proses membangun mencapai kemajuan, perkembangan dan
sebagainya;41 atau menumbuh-numbangkan segala sumbar daya yang
tersedia agar 1bertambah menjadi banyak.
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian
usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya serta
infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin
berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat,
sebagai implikasi dari perkembangan diharapakan kesempatan kerja akan
bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat semakin
tinggi.42 Sedangkan ekonomi pembangunan adalah suatu bidang studi
dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi di negara
berkembang saja, dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan
pembangunanekonomi.
Definisi
pembangunan menurut istilah ekonomi antara :
a. Proses yang berlangsung secara berkelanjutan dan terus-menerus
dilakukan oleh sekelompok individu, bertujuan menciptakan perubahan mendasar,
berkenaan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terbelakang, agar menjadi
kelompok masyarakat ekonomi, sosial, ilmiah, dan budaya baru, dimana seseorang
bisa menikmati kehidupan lebih baik dari padasebelumnya.
b. Aktivitas suatu bangsa untuk menggali dan mengembangkan segala
potensi sumberdaya yang ada agar dicapai kemajuan dalam kehidupan msyarakat,
yang bersifat kuantitatif dan jugakualitatif.
c. Proses perubahan kepada kondisi yang lebih baik, atau kemajuan
secara terus-menerus menuju perbaikan kondisi kehidupanmanusia.
Berdasarkan
arti dan definisi di atas, dapat disimpulkan pembangunan adalah proses yang
berlangsung secara berkelanjutan terus-menerus, dilakukan sekelompok individu,
bertujuan untuk mencapai kemajuan dalam mencapai kehidupan bersifat kuantitatif
dan kualitatif, agar menjadikan masyarakat bisa menikmati kehidupan lebih baik
dari pada sebelumnya, dengan mengembangkan segala potensi dan sumberdaya yang
tersedia secaramaksimal.
Menurut Adam Smith yang terkenal dengan karyanya yang
berjudul An Inquiry Into The Narute and
Cause of The Wealth of Nations yang diterbitkan tahun 1776, Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Menurut H. F. Williamson dan J. A. Buttrick, pembangunan ekonomi
merupakan sebagai suatu proses tempat suatu negara menggunakan sumber- sumber
produksinya sehingga mampu memperbesar produk per kapita.46
Menurut Merxist Ortodoks, pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan
sosial, seperti perubahan nilai, sikap dan pranata lama diganti oleh nilai,
sikap dan pranata baru, tanpa mempertimbangkan sejauh mana perubahan itu
mencerminkan harapan sebagian besar rakyat yangbersangkutan.
Menurut Currey, definisi pembangunan harus menunjukkan dengan pasti untuk
siapa, untuk apa dan bagaimana, maka pembangunan itu hendaknya diartikan
sebagai proses perubahan.
Menurut Djojohadikusumo pembangunan ekonomi merupakan perubahan pada
landasan kegiatan ekonomi maupun kerangka susunan ekonomi masyarakat.
Dengan demikian pembangunan ekonomi konvensional
sebagai suatu usaha perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatkan
dan menciptakan pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan hasil produksi
nasional secara umum, merubah struktur ekonomi agraris menjadi ekonomi
industri, yang menjadikan bidang industry serta keahlian sebagai andalan, dan
menjadikan tingkat pertambahan riil produk nasional dan pendapatan per-kapita
sebagai indikator pokok bagi pembangunan ekonomi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembangunan
menurut ekonomi adalah sejumlah kegiatan ekonomi secara berkelanjutan dan
terus- menerus, meliputi perubahan struktural yang berfungsi meningkatkan hasil
produksi, menambah jumlah lapangan kerja, menyerap tenaga kerja baru,
menciptakan perbaikan dalam kegiatan ekonomi kini dan yang akan datang, diukur
dalam bentuk pendapatan riil per-kapita, yang berlangsung untuk masa yang cukup
lama. Tujuannya adalah menjadikan penduduk lebih mampu untuk mencapai perbaikan
taraf hidup dankesejahteraan.
Dengan demikian pembangunan ekonomi adalah tindakan pemerintahan secara
berkesinambungan, dengan efektivitas keikutsertaan mayoritas dalam menciptakan
masyarakat dalam menciptakan perubahan mendasar pada struktur ekonomi dan
sosial yang saling melengkapi, serta mendayagunakan segala sumberdaya yang
tersedia seefisien mungkin, untuk meningkatkan produksi dan
mendistribusikannya.
D.
Pembangunan Ekonomi dalamIslam
Pembangunan ekonomi menurut Islam adalah proses
mencapai tujuan, sebagaimana dimaksud dalam perintah agar mewujudkan kemakmuran
bumiyaitu kesejahteraan, yang ditegaskan al-Khaliq
kepada manusia sebagai khalifah- Nya di muka bumi.
Kemakmuran atau kesejahteraan hidup di bumi hanya bisa
diwujudkan dengan bekerja, yang mengasilkan nilai ekonomi dan sosial, sebagai
kontribusi pada proses pembangunan yang bertujuan menciptakan kemakmuran. Pembangunan ekonomi dalam Islam,
berdasarkan atas pemahaman terhadap syari’ah yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadist, dengan menekanan bahwa keberhasilan pembangunan harus
disertai pengetahuan tentang konsep pembangunan klasik dan modern, serta
pengalaman negara telah berhasil dalam melakukan usaha pembangunan.
Sehubungan dengan pengertian tersebut di atas,
Khursyid membedakan pengertian pembangunan ekonomi dalam Islam dari pemahaman
kapitalis, bahwa secara prinsipil pemahaman Islam tentang pembangunan
berlandaskan tauhid dan konsep kekhalifahan, yang di dalamnya mengandung unsur
ibadah tunduk pada setiap perintah-Nya. Sama dengan Syauqi Ahmad Dunya yang
menyatakan bahwa pembangunan ekonomi menurut Islam dan ekonomi umum tidak ada
perbedaan, kecuali adanya faktor keikhlasan ibadah dalam pengertian menurut
Islam.
Baik itu pembangunan ekonomi konvensional maupun ekonomi pembangunan
dalam Islam sama-sama memiliki hubungan yang sangaterat
dengan ekonomi pembangunan, walaupun memiliki arti yang berbeda satu sama
lainnya. Pada umumnya ekonomi pembangunan diartikan sebagai studi ilmu ekonomi
yang membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh negara- negara
berkembang serta mengkaji berbagai kebijakan yang di ambil oleh pemerintah
untuk mengatasi hal tersebut.
Di lihat dari aspek-aspek ekonominya, terdapat beberapa perbedaan dalam
pembangunan ekonomi konvensional dan pembangunan ekonomi dalam Islam. Dilihat
dari pengertiannya, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi
baik itu konvensional maupun dalam Islam, membahas tentang hal yang berkaitan
dengan :
1)
Berbagai masalah ekonomi yang dihadapi
negeraberkembang.
2)
Berbagai kebijakan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut dan mempercepat tingkat pembangunan ekonomi. Di
samping kedua aspek yang paling pokok tersebut, analisis dalam ekonomi
pembangunan juga memperhatikan:
a)
Ciri-ciri perubahan kegiatan ekonomi dalam proses
pembanguna.
b)
Faktor-faktor yang penting peranannya dalam
pembangunan ekonomi.
E.
Tujuan Pembangunan
Tujuan
Pembangunan Sosial Ekonomi dalamKonvensional Pembangunan adalah persenyawaan
aplikasi kerja nyata dan paham pemikiran serta teori, mengharuskan suatu
kelompok masyarakat miskin dan terbelakang untuk menata ulang struktur ekonomi,
sosial dan budaya, bertujuan menjadikan penduduk lebih mampu memperbaiki
kondisi ekonomi, agar terjadi perbaikan dalam hal-hal berikut :
Meningkatkan
taraf hidup, dengan meningkatkanpendapatan, kesempatan kerja dan tingkat
pendidikan, yang berimplikasi pada peningkatan nilai kemanusiaan dan kebudayaan
dalam masyarakat.
a)
Peningkatan pendapan riil nasional dalam bentuk
barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai sumberdaya ekonomi, dengan
mengurangi kesenjangan dalam pendapatan dan kekayaan antarindividumasyarakat.
b)
Mendorong sektor-sektor ekonomi kepada pertumbuhan
lebih cepat dari pertumbuhan biasa, agar mampu menaggulangi kesenjangan
ekonomi, memperbaiki kemampuan ekonomi dan meningkatkan hasilproduksi.
F.
Faktor-faktorPembangunan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, Namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi
dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di antaranya :
Faktor
Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan prosespembangunan.
Jumlah
penduduk, menurut Adam Smith bahwa perkembangan penduduk akan mendorong
pembangunan ekonomi, karena bertambahnya penduduk akan memperluas pasar dan
perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam perekonomian
spesialisasi tersebut. Akibatnya maka tingkat kegiatan ekonomi akan bertambah
tinggi. Perkembangan spesialisasi dan pembagian pekerjaan akan mempercepat
proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan meningkatkan produktivitas
tenaga kerja dan mendorong perkembangan tehnologi. Sedangkan menurut Richardo
dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat akan memperbesar
jumlah penduduk menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi, akan
menurunkan kembalitingkat pembangunan ketaraf yang lebih rendah. Pada tingkat
ini pekerja akan menerima upah sangat minimal, dan ini dapat menyebabkantingkat
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan
dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari al-Qur’an dan as-Sunnah, dan
merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar
tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.
Menurut M.A. Manan menyatakan bahwa ekonomi Islam
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai Islam.18 Sementara itu, H. Halide
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ekonomi Islam ialah kumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang disimpulkan dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang ada hubungannya
dengan urusan ekonomi.
Ada beberapa pendapat para ahli salah satunya adalah:
Moeljarto berpendapat, bahwa sekurang-kurangnya
pembangunan sosial itu memiliki tiga kategori makna, yaitu :
a.
Pembangunan sosial sebagai pengadaan
pelayananmasyarakat
b.
Pembangunan masyarakat sebaai upaya terencana untuk mencapai
tujuan sosial yang kompleks danbervariasi
c.
Pembangunan sosial sebagai upaya yang terencana untuk meningkatkan
kemampuan manuasia untukberbuat.
PERTANYAAN
1.
Bagaimana pembanggunan ekonomi islam dan perspektif
islam?
2.
Jelaskan perkembangan ekonomi di indonesia?
3.
Dalam perkembangan ekonomi islam berkembang oleh
siapa ?
JAWABAN
1.pembangunan dalam konteks islam tentunya dilandaskan kepada al quran
hadist,artinya segala kebijakan yang dibuat untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi tidak bisa bertentangan dengan dua hal tersebut karena islam pada
dasarnya adalah menyediakan feature yang sesuai dengan ajarannya untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.
2. perkembangan ekonomi diindonesia adalah sebagai berikut mulai dari
sejak masuknya Negara asing perkembanagan ekonomi islam bisa dikatakan maju dan
berkembang pada saat itu hingga kini masih bisa dikatakan perkembangan ekonomi
Indonesia masih merata dari zaman ke-zaman karna masih memiliki hubungan
internasional antara Negara Indonesia dan Negara luar Indonesia.
3. ekonomi islam pertama kali dikembangkan mulai dari kelahiran baginda
nabi besar Muhammad saw melalui jalan perdagangan, kemudian pada masa ini mulai
berkembang ekonomi islam khususnya dalam bidang ekonomi perdagangan, kemudian
setelah nabi Muhammad di lanjutkan oleh para sahabat, tabiin, dan tokoh-tokoh
islam lainya seperti ibnu sina, al-kindi, al-khwarizmi dan masih banyak yang
lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Aedy, Hasan. Teori
dan Aplikasi Ekonomi PembangunanPerspektif Islam: Sebuah Studi Komparasi.
2011. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Ahmad, Ausaf.(2000). “Economic Development in Islamic
Perspective: Revisited”. Review of
Islamic Economics, No. 9.
Ahmad, Khursid. Pembangunan
Ekonomidalam Perspektif Islam, dalam Etika
Ekonomi Politik, 1997. Risalah Gusti: Jakarta.
Chapra, M. Umer.Islam
and The Economic Challenge. 1992.The Islamic Foundation and IIIT: United
Kingdom.
0 komentar:
Posting Komentar